Kamis, 01 Oktober 2009
Ambulu, 08 Okt 2003
Maaf, aku nggak bisa nemuin kamu, waktuku sangat sempit. Kurasa kamu mau maafin khan..!!!???, mungkin dengan seluruh barang ini, aku mau cerita banyak. okey..!!!
Pertama, mari kita awali semuanya dengan mengenang waktu. Pertama aku tau hidungmu, waktu itu kamu ngelongok dari jendela 2.5 n nyapa si udin. I see you, but I don't know who are you. and then I ignore u, till..
kelas tiga. tepatnya ips2. aku yang sudah jera urusan sama masalah duniawi (cie...!!), dan berusaha diem dikelas 3 dengan cara duduk dengan sandy, loe masuk dengan wajah polos innocent. ngaku punya nama puput en duduk diem pula. kita belom kenal.
Tapi entah kenapa. tempat duduk ini jadi berubah sama si prafan, udin, imam, dan nantinya sama kamu. aku tetep berusaha serius untuk menerima setiap aliran ilmu dari para guru. But..., yosep must jatuh dalam lembah yang dalam en ketemu our gank. kita nggak bahas itu.
Lanjut, dari majalah di tangan ida, kita punya komitmen buatbikin yang lebih baik. en...!!! sukses, walaupun kalo dihitung rugi juga..!!
kita kenalan, bikin janji, setia. sehidup doank, mati sendiri2. but I remember when at the first I hurt your heart. when I say ....: "mending pulang jalan daripada...". aku nggak lanjutin. but u still, ask 4# me with great media. u write a short story and then I know kataku rupanya jadi duri.
itu mungkin hanyan salah satu dari seribu macam perkataanku yang secara sengaja ato nggak hurt your hearth.
aku cuma minta maaf tokh..!!soalnya cuma itu yang bisa.
(........Trus ada gambarnya dy, cowok bawa ransel dengan penuh peluh di dahinya, dy meninggalkan jalan itu menuju tempat yang jauh...mungkin kapan2 aku bisa scan kan.....)
balik lagi ke suratnya...
that just a short story tentang kita. kalo diitung terus terang semua itu membekas dan jadi salah satu kenangan baik dalam hidupku.
sekarang kondisi sudah lain sama sekali. jalan yang kita tempuh terpecah. aku tersandung dan kandas, but u, aku percaya kau bisa lanjutin segudang mimpi yang pernah kamu ceritakan. I support u.
eh, pudh..aku terus terang nggak tau persis wanita macam apa kamu. tapi..!!yang aku tau, yang bikin kita bisa terus bersahabat adalah kecintaan kita pada faham "nggilanisme". aliran baru yang cukup populer dimasa itu. dimana pengikut kita tumbuh subur di sekolah. termasuk ida yang saleh dan bersahaja bisa berbalik 180 derajat. that is "miracle...!!!".
mulai dari elo baca surat ini, jarak antara kita sedah terbentang ratusan kilo. nggak ada media yang sangat murah meriah yang bisa menyatukan "hati kita". aku nggak bisa nelpon kamu lagi serutin biasanya. cuz my money must be saved for my future.
aku terus berjuang untuk lepas dari "nggilanisme" but, setiap denger suara fals di ujung telepon. disitu pula terletak pelatuk untuk menguatkan faham "nggilanisme" dan membuat aku tetep jadi orang yang nggilani..he..he..he..
mungkin untuk terus menjaga api "cinta " kita yang membara, yang takkan pudar dimakan waktu dan disiram bensin, aku bisa kirim surat sama kamu. meski pasti lama banget sampenya.
u always metu saat aku telepon, entah berapa jam sehari kamu itu dirumah. but its okey. heran aku, kenapa ada masa2 klimaks aku kangen banget lihat hidung elekmu, padahal nek ketemu, pasti ada saja yang nggak beres.
oh ya.., jujur saja, mungkin aku terkena penyakit possesif. aku takut kamu ilang dari peredaran, but..., aku sendiri ragu untuk njaga kamu dari peredaran.
so, if I make mistake, forgive me. aku rasa slama ini aku banyak nyusahin en mbuat kamu kena masalah, kataku selalu kaku. maklum, yosep always hurted by other creature.
(....trus disamping ada gambar cowok dengan body binaraga pamer otot, trus ada gambar tengkorak ukuran seluruh badan..gak tau aku maksudnya dy...mana yg yosep mana yg puput..khan kita sama2 kurus???....)
oh ya, aku sertain juga semua gambar yg pernah aku pajang dikamarku. setiap gambar yang aku kirim selalu ada ceritanya. contohnya...,yg gambar cewek pake baju pengantin, waktu aku gambar itu, aku sedang stress, mikir si-XXX (ceweknya yosep waktu itu), ada rasa jengkel plus rindu ma dia. tapi rasa jengkel menang atasku. dan aku gambar mukanya wanita pake baju pengantin tadi mirip temenku. nggak mirip jadinya sih, tapi cukup podho kok ciri2nya. (tu kan jahat banget aku selalu dibuat pelampiasan..ukh..g sopan blas..!!!)
kalo mau tu setiap kisah dibalikpembuatannya, lain kali saja, kalau kita ketemu lagi (KALAU..!!!). satu hal pudhak. u still my bestfriends forever en ever. aku takut kehilangan kamu. coz u are satu2nya cewe' yang awet sahabatan ma aku. maybe that's all what I must say to u, if u need to send a letter, u can't do it. coz I reject to give u my addres. nexttime I'll fisrt send u a letter. with a lot of money inside (gambar doang..!!!)
that's enough from& for now. just say good bye..4# u
I'll miss u, someday...!!!
NB: salam buat semua cowok disana, khususnya cowokmu. tapi aku rasa kamu perlu istirahat dari hal seperti itu.
yosep.
sorry u right that was my false.
(..trus ada gambar cowok duduk dikursi dengan muka sedihnya, menidurkan kepalanya diatas meja tulisnya,...)
...................................
yups...itu surat pertama yosep, ketika dy benar2 kudu pergi jauh dari ku. waktu itu dy juga mewariskan banyak gambarnya untukku, termasuk gambar2 diriku(cewe' rambut panjang dikepang berkacamata yang manis itu aku khan???) yang masih kusimpan sampe sekarang, selalu kupasang dikamar kosku waktu aku masih kuliah. kemanapuin aku pindah selalu ada gambarnya didinding kamarku (aku ada foto2nya..kalo mo bukti).
buat besok-besok masih sekitar surat2 dari dy..untukku. seingatku aku selalu membalasnya, karena hobby kita sama, nulis. tapi aku g banyak berharap,karena aku yakin dy tak mungkin menyimpannya.
temen ku..., yang sempet ilang
..............
alkisah ini waktu aku smu. aku punya temen sebangku yang...temen banget..sampai sekarang. meski terpisah jarak. tapi kayaknya kita masih tetap sehati.
aku nemu surat-suratnya dulu...(jaman dulu hp kan masih luangka...jadi kita via pos ajah!!!)
tapi rasanya heppy banget..terharu..sampai pengen nangis bahagia...segitunya ya???
karena disana aku temukan kembali ke"kita"an kita.mimpinya dan mimpiku yang sekarang mungkin sudah terlupakan. cita2nya- cita2ku, kepesimisannya-kepesimisanku, harapannya- harapanku, kegilaannya-kegilaanku, semangatnya- semangatku, aku dan dia.
...........
dan untuknya aku akan membaginya disini. karyanya untukku, yang selalu kusimpan. bahwa semangat kita pernah ada,dan semoga masih tersisa...
untuk “hidup kita yang begitu indah..”
Rabu, 02 September 2009
KATAMU DIA TIDAK CANTIK
Dulu, ibuku pernah menggoda adikku perempuanku yang sedang cemberut, “hayoo.. Dian, cantiknya mana?”. Dian mengedip-ngedipkan matanya dan tertawa menggemaskan. Giginya yang belum genap pun terlihat lucu. Dian belum bisa berbicara, tapi Dian tau ketika ibuku bilang dia “cantik”. Dian berusaha merubah mimik wajahnya yang lucu itu hanya untuk menunjukkan jika dia memang cantik. Sejak itu aku pun tau bahwa “wanita” dan “cantik” adalah satu paket wajib. Seperti kopi dengan gula-nya.
Tiga bulan yang lalu aku melihat kamu dan dia mengawali pagi duduk berdampingan di depan kosnya. Kau membawakan sarapan untuknya. Dia menyiapkan sendok dan piring untuk kalian, lalu kamu menyuapinya.
Aku dengar kau bilang padanya,
“Kau tidak cantik!”.
“Kau tidak pernah pakai lipstick!” lanjutmu.
Dan dia hanya diam, mengumpulkan tenaga dan berusaha tersenyum di depanmu menyembunyikan guratan kecewanya, agar kau berfikir dia tidak peduli tentang pendapatmu tadi. Aku berfikir kenapa kau bisa bilang begitu padanya. Apakah hanya karena rambutnya tidak tebal, tidak selurus dan selembut seperti rambut pacarku yang rajin dicuci di salon? Atau karena kulitnya yang tidak putih, tidak bening, tidak mulus?.
Dua bulan yang lalu aku melihatmu dan dia duduk berdampingan menghabiskan siang didepan kosnya. Kau sedang istirahat. Keringatmu bicara, lelah. Dia menyuguhkan segelas air untukmu. Dia membawakan asbak, dan korek api yang selalu lupa kau bawa. Lalu Dia duduk disampingmu dan tersenyum menatap wajahmu, melepaskan kerinduan yang dia rasakan. Dia telah menunggumu terlalu lama. Siang ini banyak wanita cantik yang berlalu lalang di depan kalian.
Saat itu aku dengar kau bilang padanya
“kau tidak cantik!”.
Dan dia diam, lalu tersenyum seperti tadi. Aku berfikir kenapa kau belum berubah. Apakah karena dia hanya memakai kaos yang itu-itu saja? Bajunya yang kuno dan berantakan? Tidak seperti pacarku yang trendy dan sexy? Kulit putih pacarku selalu ramah menyapa panca indraku, dan mereka. Membuatku selalu segar mengagumi semua keindahannya.
Kemarin lusa aku melihatmu, dan dia duduk berdampingan menghabiskan sore di depan kosnya. Dia baru mandi. Sengaja mandi karena tahu kamu akan datang ke tempatnya. Sore ini adiknya datang mengantar beberapa makanan kecil. Saat itu aku dengar kau bilang padanya “kau tidak cantik!”. Katamu “lebih cantik adikmu”. Dia tersenyum, lalu tertawa. “baru tau ya? Adikku memang cantik” katanya. Lalu seperti biasa, setelah itu kalian membicarakan hal lain. Aku pun kembali berfikir kenapa kau mengatakan itu lagi padanya. Apakah karena dia memakai kacamata? Membuat cekungan hitam dibawah matanya. Sedang adiknya tidak. Apakah karena badannya terlalu kurus? Sedang adiknya lebih padat dan berisi. Apakah karena dia tidak mempunyai lesung pipi seperti adiknya? yang membuat senyum adiknya begitu manis.
Malam ini aku tak melihatmu ketempatnya malam ini. Dari kursiku kulihat dia di kamarnya yang sedikit terbuka. Wajahnya sedang berharap, dia sedang menunggumu. dia mempersiapkan semuanya. Membenarkan bajunya yang itu-itu saja. Di ranjangnya aku melihat beberapa potong baju yang tidak jadi dia kenakan. Aku tau dia selalu berusaha tampil sebaik mungkin untuk menyambutmu, dengan koleksi bajunya yang itu-itu saja dan kuno. Dia menyisir rapi-rapi rambutnya yang berantakan, tidak tebal, tidak terlalu lurus, tidak lembut, tidak panjang, dan tidak berwarna-warni. Lalu tersenyum sendiri, mungkin dia membayangkan kau akan membelai rambutnya nanti. Setelah dirasa agak rapi, lalu diikatnya lagi rambutnya, jarang sekali kulihat dia mengurainya seperti yang lain memamerkan rambut mereka yang indah dan mahal.
Dia memakai bedak, berkali-kali disapukan ke bawah matanya agar mengurangi lingkar hitam yang semakin cekung itu. Mungkin karena dia terlalu banyak membaca ketika dia sedang tidak sedang bersamamu. Aku selalu melihatnya membaca. Disapukan kembali spon bedaknya, kali ini ke seluruh wajah, tapi hanya dua kali, tidak berkali-kali. Tipis sekali menurutku. Kelihatannya dia tidak suka melakukannya. Dia memakai lipstick, warnanya selalu coklat muda. Dia tidak suka kontras. Menurutnya tidak cocok dengan kulitnya yang tidak putih. Dia selalu berusaha untuk membuatmu mau melihatnya, walaupun sebentar tak perlu berlama-lama. Dia tau kamu malas, karena kamu selalu bilang dia tidak cantik. Terakhir, dia semprotkan beberapa kali parfum kesukaannya, di leher, di tangan. Dia berlatih tersenyum beberapa kali didepan kaca. Ditariknya pipinya lebar-lebar seakan mengukur seberapa lebar dia harus tersenyum. Dia hanya ingin menemukan porsi yang tepat untuk menunjukkan dia juga memiliki senyum yang manis, meskipun pipinya tidak berlesung.
Tidak hanya malam ini. Dia selalu berusaha setiap kali kau akan datang menemuinya. Untuk hal-hal kecil, dia selalu berusaha di setiap detailnya. Meskipun hanya untuk mendengarkanmu berkata “kau tidak cantik”. Dia tetap melatih senyumnya, hanya untuk tetap bisa memberikan senyum terbaiknya untukmu seorang, saat kau berkata “kau tidak cantik”. Aku tau dia tidak pernah peduli soal itu. Kecewa buatnya adalah harga yang tidak sebanding dengan kebahagiaan yang kau berikan padanya saat dia bisa melihat keberadaanmu lagi disampingnya. Ketika kau disampingnya, matanya tak akan rela berpaling dari wajahmu. Dia rekam kuat-kuat, berusaha menyerap semua keindahanmu selagi kau di dekatnya. Lalu menyimpannya dalam memorinya, sebagai cadangan ketika kalian harus berjauhan. Menurutnya kamu sangat istimewa. Sehingga setiap detiknya dia nikmati, baginya langka dan berharga.
Malam itu dia tetap menunggumu dengan setia, dan selalu begitu yang kulihat. Jika dia tau malam itu kau tak bisa datang ke tempatnya. Dia tidak berdandan seperti malam ini. Tapi dia selalu menunggu dan berharap, siapa tau ada keajaiban yang membawamu ke tempatnya. Puluhan kali dia akan memandang handphonenya, berharap ada kabar darimu ketika kau tak datang. Berharap ada satu sms saja, meskipun isinya seringkali kosong. Karena kalian tak perlu satupun kata untuk saling mengetahui kerinduan masing-masing. Mudah sekali membuatnya bahagia. Dia akan bahagia hanya dengan sms kosongmu. Dia bahagia karena dia tau kau mengingatnya.
Dia memalingkan wajahnya dari cermin yang sedari tadi ditatapnya, ketika dia tau handphonenya berbunyi. Dia membaca sms yang baru masuk. Wajahnya berubah. Aku tau itu sms darimu, kau tiba-tiba memutuskan tidak datang ketempatnya malam ini. Kau lupa bahwa ternyata malam ini kau dan istrimu harus menghadiri undangan resepsi pernikahan salah satu temanmu.
Aku tak pernah melihatnya menangis. Wajahnya selalu bahagia, ketika Dia bersamamu, ketika Dia sedang mengingatmu, ketika Dia menunggumu jika kau akan datang, bahkan ketika Dia membaca sms darimu saat kau tidak bersamanya. Dia selalu bahagia karena kamu. Tapi malam ini setelah membaca smsmu, Dia diam, tapi tidak tersenyum. Aku melihatnya menangis tanpa suara. Aku tau itu bukan karena dia marah atau kecewa karena kau tidak datang. Tapi karena dia terlalu merindukanmu.
Sebelum dia menutup kamarnya untuk mengganti bajunya, aku berdiri dari kursiku. Aku melangkah perlahan, sampai di depan kamarnya, aku tersenyum dan berkata “bolehkah aku meminta segelas air? Aku haus sekali”. Aku berbohong. Dia tersenyum lalu menyerahkan segelas air yang kuminta. Aku meminumnya tak tersisa walau aku tidak haus. “terimakasih” kataku saat mengembalikan gelasnya. Dia hanya tersenyum membalasku, dan lagi-lagi diam, seperti diam kepadamu. Tetapi sebelum aku berpaling dan kembali duduk di kursi panjangku aku berkata “ehm,..kamu cantik…”. Dia diam sesaat. “terimakasih” katanya sambil tersenyum padaku.